
Secara history, kesehatan lingkungan
diindonesia cukup menarik untuk diperhatikan. Dimulai dari abad 18
sampai dengan abad 21 yang dipenuhi oleh dinamika sampai ditetapkannya
tanggal 26 september sebagai hari kesehatan lingkungan seduina yang
ditetapkan di Bali, Indonesia. Berikut perjalanan history kesehatan
lingkungan di indonesia: Tahun 1882 : diundangkannya UU Hygiene oleh
Belanda
- 1924 Dinas Higiene dibentuk oleh
pemerintah Belanda. Kegiatan berupa pemberantasan cacing tambang di
daerah Banten dengan cara mendorong rakyat untuk membuat kakus / jamban
sederhana. pendirian Rival Hygiene Work di Banyuwangi dan Kebumen atas
prakarsa Rochefeller Foundation
- 1933 di Banyumas dibentuk organisasi higiene tersendiri dengan nama
Percontohan Dinas Kesehatan Kabupaten di Purwokerto (Demonstratie
Regentschaps Gezondheid Dienst (DRGD)). Dinas ini terpisah dari Dinas
Kuratif yang telah ada sebelumnya. Kegiatan utamanya adalah
pemberantasan cacing tambang yang menekankan anjuran pembangunan jamban
dan perbaikan pelayanan air minum (Bodemen water verontriniging). Proyek
ini mendapat bantuan dari Rockoveller foundation dengan Professor
Hedrick sebagai menegernya.
- 1936 didirikanlah Sekolah Mantri Hygiene atau Hygiene Mantri School
(HMS) bertempat di Purwokerto. Lulusannya dekenal sebagai mantri kakus.
- 1942 – 1947 Lulusan HMS telah disebar ke pelosok jawa dan madura.
Lulusan yang masih tinggal di Purwokerto ditugasi untuk mengajar di
Sekolah Mantri Kesehatan (SMK). SMK merupakan perubahan bentuk dari HMS.
Pada periode ini dr R. Moehtar membentuk Juru Hygiene Desa yang disebar
di seluruh desa di kabupaten Banyumas. Juru Hygiene Desa diupah
/dibiayai oleh desa setempat dengan mendapatkan tanah bengkok (tanah
garapan). Lingkup tugasnya adalah water supply dan latrine (penyediaan
air bersih dan jamban)
- Tahun 1950an Berdiri institusi pendidikan dibawah Departemen
Kesehatan RI yang bernama Pendidikan Kontrolir Kesehatan di Jakarta dan
Surabaya. Institusi ini mengajarkan materi tentang sanitasi dan
kesehatan lingkungan. Lulusannya langsung diangkat menjadi PNS yang
bertugas mengurusi masalah sanitasi/kesehatan lingkungan, pemberantasan
penyakit menular dan penyuluhan kesehatan.
- 1955 Percontohan Usaha Hygiene dan Pendidikan Kesehatan Rakyat (PUH /
PKR) menjadi bagian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas sebagai
embrio Seksi Kesehatan Lingkungan.
- 5 September tahun 1955 berdiri Ikatan Kontrolier Kesehatan Indonesia ( IKKI).
- 1956 : adanya integrasi usaha pengobatan dan usaha kesehatan lengkungan di Bekasi hingga didirikan Bekasi Training Center
- 12 November 1959 : pencanangan program pemberantasan malaria sebagai
program kesehatan lingkungan di tanah air (12 November 1959 : hari
Kesehatan Nasional)
- 1968 : Program Kesehatan Lingkungan masuk dalam upaya pelayanan PUSKESMAS
- 1974 Terbit instruksi presiden ( INPRES) tentang SAMIJAGA (sarana air minum dan jamban keluarga)
- 1975 – 1985an diselenggarakan Crash Training Program Tenaga Hygiene
& Sanitasi dan didirikan Sekolah Pembantu Penilik Hygiene (SPPH)
dibeberapa propinsi. Pesertanya dari lulusan SMA Paspal dididik dan
dipersiapkan untuk menjadi tenaga lini depan proyek SAMIJAGA (Sarana Air
Minum dan Jamban Keluarga).
- 12 April 1980, di Bandung berdiri organisasi Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)
- 1982 terbit SKN (Sistem Kesehatan Nasional)
- 1999 Visi Indonesia Sehat 2010 dicanangkan dan ditandatangani
Presiden BJ Habibie. Visi Indonesia sehat 2010 secara umum berisi
keinginan agar masyarakat Indonesia berperilaku hidup bersih dan sehat,
berada di lingkungan yang sehat dan memperoleh pelayanan kesehatan yang
adil dan merata.
- Juli 2003 WASPOLA (Water Suply and Sanitation Policy Formulation and
Action Planning) dibawah koordinasi BAPPENAS melahirkan Kebijakan
Nasional Pembanguan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Berbasis
Masyarakat.
- 19-21 November 2007 di Jakarta di selenggarakan Konferensi Sanitasi Nasional (KSN)
- IFEH Council Meeting 24-26 September 2011 in Bali, Indonesia
yang menjadikan tanggal 26 September sebagai hari kesehatan lingkungan
Siapkah kita akan menciptakan sejarah baru dengan menciptakan momentum kebangkitan kesehatan lingkungan?
No comments:
Post a Comment